Film "Sang Pencerah" ini sangat marak sekali diperbincangkan pada saat peluncurannya di tahun 2010. Film ini dibuat bukan hanya dianjurkan untuk anggota Muhammadiyah saja yang menonton tetapi semua kalangan pun dianjurkan untuk dapat menikmati film garapan Hanung Bramantyo ini.
Film ini menjadikan sejarah sebagai pelajaran pada masa kini tentang toleransi, koeksistensi (bekerjasama dengan yang berbeda keyakinan), kekerasan berbalut agama, dan semangat perubahan yang kurang. Sang Pencerah mengungkapkan sosok pahlawan nasional itu dari sisi yang tidak banyak diketahui publik. Selain mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah, lelaki tegas pendirian itu juga dimunculkan sebagai pembaharu Islam di Indonesia. Ia memperkenalkan wajah Islam yang modern, terbuka, serta rasional. Versi novel kisah ini ditulis oleh wartawan-sastrawan Akmal Nasery Basral, dan mendapat predikat Fiksi Terbaik Islamic Book Fair Award 2011.
Aktris & Aktor yang Ikut Berperan dalam Film "Sang Pencerah"
Berikut ini adalah Review Film nya Cek It Out ....
Muhammad Darwis adalah seorang anak dari Abu Bakar
yang dulunya seorang khotib di masjid besar Kauman yang biasa di panggil darwis
oleh keluarga dan teman-teman dekatnya. Pada saat umur 15 tahun, Darwis banyak
melihat budaya sesajen berbaur agama Islam yang menurutnya menyesatkan.
Kemudian Darwis memutuskan untuk pergi ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama
Islam. Sebelum berangkat ke Mekkah, Pakde-nya berpesan agar ia belajar di
Mekkah untuk membawa perubahan untuk Kauman. Tidak seperti kyai-kyai sebelumnya
yang sudah belajar disana tetapi masih saja mengikuti tradisi yang dilakukan di
Kauman.
Sepulang dari Mekkah, Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Nama Ahmad
Dahlan itu sendiri berasal dari gurunya sewaktu belajar di Mekkah dan Beliau
menikah dengan Siti Walidah.
Setelah belajar di Mekkah belajar selama 5 tahun, ia mencoba melihat apakah
arah sholat yang berada pada meswjid besar itu benar atau salah. Ia sudah
mengukurnya dengan kompas dan menghitung jarak di peta, apakah arah yang selama
ini diyakini sebagai arah kiblat menghadap Mekkah apa tidak. Ia juga bertanya
pada Kyai-Kyai dari masjid lain. Malahan ada Masjid yang menghadap ke arah
timur laut.
Dengan keyakinan bahwa perkiraan arah kiblat yang sebelumnya mengarah pada
Afrika menjadi arah Ka’bah di Mekkah dengan mengubah arah kiblat menghadap
barat laut, yaitu 23 derajat dari arah sebelumnya.
Melalui langgar/ surau-nya, Ahmad Dahlan mengawali pergerakan mengubah arah
kiblat yang salah di masjid besar kauman. Akan tetapi, perubahan itu ditentang
oleh kyai penghulu cholil kamalidiningrat marah. Ditengah kemarahan emosi yang
memuncak, kyai penghulu memerintahkan untuk membongkar surau yang telah
didirikan Ahmad Dahlan karena sudah dianggap merusak tradisi yang berlaku ketat
di Yogyakarta dan dianggap mengajarkan agama aliran sesat.
Karena merasa sakit hati, Ahmad Dahlan dan Istrinya yaitu Siti Walidah
memutuskan untuk pergi dari desa Kauman. Tetapi keputusannya itu tidak
disetujui olek kakak Ahmad Dahlan. Ia mengatakan bahwa keluarganya maswih butuh
pemikiran-pemikiran pembaharuan yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan. Kakaknya juga
berjanji akan mendirikan surau untuk Ahmad Dahlan sebagai sarana belajar
mengaji dan tempat ibadah.
Dengan dana dari kakak dan istrinya, Ahmad Dahlan Akhirnya dapat mendirikan
Suraunya dan membuka sekolah yang menyadarkan bahwa Islam tidak hanya
mengajarkan tentang tauhid, tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan melalui
pendidikan.
KH. Ahmad Dahlan sukses menyampaikan pesan penting dari inti surat Al-Ma’un yang menjadi gerakannya dalam mengelola sebuah
masyarakat yang mengalami kemiskinan, kesengsaraan untuk memperoleh
kesejahteraan sekaligus kesehatan.
Ahmad Dahlan ingin mengjarkan ilmunya, ia mencoba untuk mengajarkan agama Islam
di sekolah pemerintah Belanda. Awalnya pengurus sekolah itu tidak yakin akan
berhasil, tetapi Ahmad Dahlan membujuknya agar ia diberi kesempatan sekali
untuk mengajarkan agama islam. Dan akhirnya beliau diijinkan untuk mencoba.
Pada saat percobaan itu, ketika Ahmad Dahlan memberi salam, tidak ada satupun
murid yang menjawab salam itu. Ketiga kalinya memberi salam, salah satu murid
ada yang mengeluarkan kentut. Ahmad Dahlan tidak marah, ia menerangkan tentang
kebesaran Allah yang telah memberikan manusia lubang untuk membuang gas-gas
yang berada dalam perut. Karena cara mengajar yang asyik, murid-murid tertaruk
untuk diajar Ahmad Dahlan, dan Beliau pun resmi mengajar di sekolah itu.
Namun hal itu tidak disetujui oleh keluarga dan murid-muridnya dulu seperti
sudja. Ahmad Dahlan dianggap kafir karena telah mengajar di sekolah pemerintah
Belanda. Beliau juga dituduh sebagai kyai kejawen hanya karena dekat dengan
lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tetapi tuduhan itu tidak membuat
pemuda Kauman itu surut untuk menegakkan agam islam yang telah melenceng dari
ajaran sebelumnya.
Para murid yang berada di sekolah pemerintah Belanda tertarik belajar pada
Ahmad Dahlan karena mereka tahu bahwa Ahmad Dahlan akan mendirikan sekolah
disuraunya. Bagi Ahmad Dahlan, Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin,
memberikan kedamaian bagi siapa saja termasuk non muslim. Selama masih dalam
koridor membangun kesejahteraan masyarakat. Baginya, hal pertama yang
seharusnya dikedepankan umat Islam adalah akhlaq yang baik, terbuka dan toleran
seperti Rasulullah SAW. Secara perlahan, kiprah Dahlan muda yang dianggap
kontroversi mampu mengubah tidak hanya pandangan umat Islam kebanyakan, tetapi
kaum barat terhadap Agama Islam.
Didampingi isteri tercinta, Siti Walidah, dan 5 murid-murid setianya yakni
Sudja, Fahrudin, Hisyam, Syarkawi, dan Abdulgani, Ahmad Dahlan membentuk
organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju
sesuai dengan perkembangan zaman.
Lagi-lagi hal itu ditentang oleh para kyai penghulu. Organisasi Muhammadiyah
dianggap sebagai ajaran agama yang sesat dan kyai penghulu berpikiran bahwa
Ahmad Dahlan akan menjadi Resident.
Munculnya organisasi ini juga menimbulkanpertentangan antara masyarakat yang
menentang Ahmad Dahlan dan yang berpihak pada Ahmad Dahlan. Seiring berjalannya
waktu, akhirnya kyai penghulu memyadari kesalahannya itu. Ia menyetujui
pembaharuan yang dilakukan oleh ahmad dahlan.
Itulah cerita yang saya peroleh dari film Sang Pencerah yang dimulai dari
lahirnya Ahmad Dahlan, pembaharuan yang dilakukan Ahmad Dahlan serta
tantangan-tantangan yang telah dihadapi hingga menjadi seperti sekarang ini.
Unsur-unsur Kebudayaan yang Terkandung di dalam Film "Sang Pencerah" (didalam berbagai bidang)
1.
Bidang
Agama
a. Mengubah
arah kiblat yang dulunya mengarah sebelah barat menjadi serong 23 derajat dari
posisi semula
b. Menegakkan
kembali kepada Al-Qur’an dan As sunnah
c. Menghilangkan
praktek tradisi yang menimbulkan kesesatan bagi yang menjalaninya
2. Bidang Sosial
a. Mendirikan
Organisasi Muhammadiyah yang bersumber pada Al Qu’an dan Al hadist dan
mementingkan kebutuhan masyarkat daripada kebutuhan individu
b.
Sesuai
dengan surat Al Ma’un, ia mengajarkan untuk menyatuni fakir miskin
3. Bidang Pendidikan
a.
Mendirikan
sekolah yang mengajarkan agama Islam walaupun pada filmya masih berada di
suraunya untuk mengajarkan pendidikan kepada anak-anak
Dan demikianlah Review Film "Sang Pencerah" yang pernah menjadi film terlaris di tahun 2010 itu saya buat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar